Selasa, 13 Januari 2015

Presiden Obama Usulkan UU Perlindungan Data Konsumen

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berencana membahas tiga

undang-undang baru yang diusulkan untuk melindungi orang-orang Amerika

dan jejak data yang mereka tinggalkan pada ponsel pintar, komputer,

dan perangkat lainnya.

Kongres AS telah lama bergulat dengan bagaimana memperkuat

undang-undang federal untuk melindungi konsumen dan privasi mereka,

setelahhackermencuri sejumlah besar data kartu kredit dari perusahaan

seperti Target dan Home Depot.

Gedung Putih mengatakan bahwa Obama akan menimbang dengan ide-ide

legislatifnya selama pidato di Federal Trade Commission.

Pidato tersebut merupakan bagian dari pratinjau Obama dalamState of

the Unionpada 20 Januari mendatang dimana ia akan berusaha untuk

menyoroti bidang yang sama dengan Partai Republik yang kini menguasai

Kongres Amerika Serikat.

Menurut keterangan Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, Obama akan

mengusulkan standar nasional baru yang akan mewajibkan perusahaan

untuk memberitahu konsumen bahwa informasi pribadi mereka telah

diganggu dalam waktu 30 hari dari penemuan pelanggaran data.

Standar ini akan membutuhkan persetujuan dari Kongres, dimana anggota

parlemen telah berusaha untuk menggantikan peraturan negara.

Sebagai bagian dari hukum, Obama juga akan mengusulkan untuk

mengkriminalisasi perdagangan luar negeri yang identitasnya telah

dicuri.

Obama juga akan menghidupkan kembali "Consumer Privacy Bill of Rights"

yang diciptakan Gedung Putih pada tahun 2012. Ia akan meminta anggota

parlemen untuk menyusun RUU tersebut menjadi UU.

RUU ini dirancang agar konsumen memiliki suara saat perusahaan

menggunakan "Big Data", teknik untuk mengambil dan menjual data dari

jejak digital konsumen secara online.

Gedung putih mengatakan bahwa pemerintah akan merilis revisi usulan

legislatif untuk RUU privasi tersebut dalam waktu 45 hari.

Undang-undang tersebut juga ditujukan untuk melindungi siswa. Menurut

Gedung Putih, Obama berencana melarang perusahaan software pendidikan

dari penjualan data yang mereka kumpulkan dari siswa melalui aplikasi

dan program pendidikan kepada pihak ketiga, atau menggunakan data

tersebut untuk iklan.

Obama juga akan menilik kode etik untuk melindungi informasi

penggunaan energi konsumen.

Obama akan melanjutkan fokus padacybersecurity, membahas mengenai

cara-cara pemerintah dan sektor swasta untuk berbagi informasi tentang

ancamancyber.

Serangan cyber dimasukkan ke dalam fokus setelah pembobolan data yang

dialami Sony Pictures, sebuah insiden dimana Obama menyalahkan Korea

Utara, demikian Reuters.



Sumber : AntaraNews