Selasa, 20 Oktober 2015

Pengantar Survei Dalam Pemilu

Kenali diri sendiri, kenali lawan maka kemenangan sudah pasti ada di tangan.
Kenali medan pertempuran, kenali iklim maka kemenangan akan sempurna
(Sun Tzu)


SURVEY PEMETAAN POLITIK

Politik sedikit berbeda dengan Survei Perilaku Pemilihan atau Survei Pra-Pemilu atau Survei popularitas politik. Kelebihannya, survey ini lebih didesain untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh kandidat dan tim suksesnya. 
Survey Pemetaan Politik adalah kegiatan pengumpulan pendapat atau persepsi masyarakat terhadap berbagai hal menyangkut seorang tokoh atau kandidat kepala daerah dengan cara mewawancarai sejumlah masyarakat.
Survei ini bertujuan untuk membuat PETA POLITIK. Seberapa besar kemungkinan (Kans) seorang kandidat dapat meraih kemenangan disbanding dengan kandidat lain. Output dari survei ini adalah sebuah rekomendasi tentang bagaimana cara MEMPERTAHANKAN dan atau MEMPERBESAR tingkat kemungkinan seorang kandidat menang dalam PILKADA

FUNGSI SURVEI PEMETAAN POLITIK
Bagi Kandidat:
  • Posisi Tawar, Hasil survey ini dapat dijadikan alat bukti ilmiah yang menyakinkan/sangat kuat bagi kandidat agar parpol dan organisasi politik lainnya mendukungnya.
  • Memilih Pasangan Yang Paling Tepat,  Hasil Survei ini dapat digunakan untuk menentukan siapa orang yang paling tepat secara taktis dan strategis untuk dijadikan pendamping
  • Efesiensi Dana Kampanye, Dengan melihat hasil survey ini, kandidat dapat menentukan skala prioritas kampanye sehingga dana yang ada tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak produktif
  • Efektivitas Kampanye, Hasil survei ini juga dapat digunakan untuk menentukan berbagai bentuk kampanye mana yang paling efektif menarik pemilih


Bagi Partai Politik
  • Menentukan Calon, Melalui hasil survey ini, partai politik dapat dengan mudah menentukan siapa tokoh yang paling berpotensi untuk memenangkan pilkada
  • Mengetahui Peta Politik Lokal, Hasil survey ini juga memberikan gambaran yang kemprehensif tentang peta politik local


MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI SENDIRI
  • Mengetahui seberapa besar pemilih di kabupaten, kota atau propinsi yang akan memberikan suaranya kepada masing-masing kandidat
  • Mengetahui kelompok/segmen masyarakat (agama, klas sosial, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan, desa, dll.) mana yang mendukung dan tidak mendukung terhadap masing-masing kandidat.
  • Mengetahui bagaimana kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negatif) dari masing-masing kandidat.


MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN LAWAN
  • Mengetahui variabel apa saja yang menjadi “modal” bagi kandidat lawan.
  • Mengetahui basis dukungan dari kandidat lawan, dilihat dari aspek agama, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan afiliasi politik, kecamatan, desa, klas sosial, dll.
  • Mengetahui kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negative) dari kandidat lawan.


MENGETAHUI KARAKTERISTIK PERILAKU PEMILIH DAN MEDIA KOMUNIKASI
  • Mengetahui alasan seseorang memilih calon, dilihat dari aspek wilayah, agama, suku, umur, klas sosial, afiliasi politik, pendidikan, dll.
  • Mengetahui media komunikasi (sosial dan massa) yang paling efektif digunakan oleh masyarakat, misalnya spanduk, radio, selebaran, dll.


MENGETAHUI MASALAH/ISU/TOPIK SOSIAL DAN POLITIK LOKAL
  • Mengetahui tema kampenye yang diingikan oleh masyarakat
  • Mengetahui masalah-masalah mendesak yang dibutuhkan masing-masing segmen sosial
  • Mengetahui berbagai usulan dari masyarakat tentang bagaimana seharusnya yang harus dilakukan oleh kandidat agar sukses dalam pilkada.

METODOLOGI SURVEI DALAM PEMILU / PILKADA
  • Metode yang digunakan adalah MULTISTAGE RANDOM SAMPLING
  • Wawancara dilakukan dengan tatap muka
  • Sample akan disebarkan berdasarkan proporsi jenis kelamin, status desa, dan jumlah penduduk (pemilih) per wilayah
  • Validitas data akan dikontrol melalui manajemen cross check